Ya, Sebagian custom theme yang dibagikan oleh para developer diluar sana mengklaim bahwa theme yang mereka bagikan telah dirancang baik untuk search engine (SEO Friendly), namun, berbicara tentang apakah theme tersebut memang cocok untuk blog anda, ini mungkin akan menjadi pertanyaan yang lain lagi. Sebut saja misalnya jenis markup yang ditanamkan pada halaman posting, cocok atau tidaknya kembali lagi tentang jenis konten yang anda terbitkan. Berikut adalah beberapa hal yang harus anda perhatikan dalam memilih theme untuk blog anda.
1. Valid Struktured Data Markup
Struktured data markup merupakan fitur pertama yang harus anda perhatikan dalam memilih theme untuk blog anda. Hal ini penting karena dengan struktur data markup yang baik (valid), ini akan membantu robot mesin pencari dalam menganalisa halaman blog anda dengan benar. Selain valid Structured Data, hal yang tidak kalah penting lainnya adalah jenis / tipe data markup itu sendiri.Ya, ada banyak tipe data markup yang bisa ditanamkan pada sebuah theme, mulai dari data markup Blog posting, Artikel, Books, Product, Resep, Movie, dan lain sebagainya. Setiap tipe data markup memiliki kebutuhan minimum data yang berbeda untuk dapat divalidasi. Oleh karena itu, pastikan data markup yang terdapat pada theme sesuai dengan tipe konten yang anda terbitkan. Untuk blog dengan tipe konten berupa artikel, penggunaan markup yang paling cocok adalah markup Blog posting dan markup Article.
Pada contoh diatas, saya melakukan pengecekan data markup yang terdapat pada demo blog Theme FreshOptimz. Hasil dari pengujian ini akan ditampilkan pada bagian kanan layar browser anda. Pastikan tidak ada kesalahan yang ditampilkan pada hasil pengujian.
Seperti yang anda lihat pada hasil pengujian untuk theme freshOptimz diatas, terdapat beberapa data struktur yang ditampilkan. WPHeader, WPSidebar, WPFooter, Breadcrumb, Blog (Pada halaman homepage), BlogPosting (pada halaman posting) dan hatom. Masing-masing theme yang tersedia mungkin memiliki data yang berbeda, namun, untuk kepentingan SEO, pastikan theme yang anda gunakan setidaknya valid structured data tipe hatom.
Bagaimana cara agar setiap postingan saya memiliki data markup yang benar ?
Jika theme yang anda gunakan telah Valid Structured Data, data-data ini akan didefinisikan secara otomatis.
1.1 Bagaimana cara mengetahui markup sebuah theme ?
Pada umumnya, setiap theme yang dibagikan oleh para developer theme blogger di internet telah dilengkapi dengan demo blog. Untuk mengetahui data markup theme, lakukan pengecekan melalui Google Structured Data Testing Tool. Masukkan url demo blog pada BOX URL yang tersedia dan Jalankan Pengujian. Pastikan anda melakukan pengecekan untuk 2 tipe halaman, yaitu halaman homepage dan halaman posting.Pada contoh diatas, saya melakukan pengecekan data markup yang terdapat pada demo blog Theme FreshOptimz. Hasil dari pengujian ini akan ditampilkan pada bagian kanan layar browser anda. Pastikan tidak ada kesalahan yang ditampilkan pada hasil pengujian.
Seperti yang anda lihat pada hasil pengujian untuk theme freshOptimz diatas, terdapat beberapa data struktur yang ditampilkan. WPHeader, WPSidebar, WPFooter, Breadcrumb, Blog (Pada halaman homepage), BlogPosting (pada halaman posting) dan hatom. Masing-masing theme yang tersedia mungkin memiliki data yang berbeda, namun, untuk kepentingan SEO, pastikan theme yang anda gunakan setidaknya valid structured data tipe hatom.
2. Dinamic Tag Heading
Dinamic Tag Heading adalah sebuah fitur yang mengatur penggunaan Tag Heading secara dinamis untuk beberapa tipe halaman blog. Seperti yang telah disampaikan pada halaman: Cara membuat postingan yang SEO Friendly. Google memberikan prioritas lebih terhadap tag-tag heading yang terdapat pada halaman web. Terlebih lagi untuk tag heading H1.Pada theme default (bawaan) blogger, tag-tag heading ini didefinisikan secara statis (tetap) yaitu H1 untuk judul blog dan H3 untuk judul postingan. Hal ini mungkin bukan merupakan masalah yang besar jika pendefinisian seperti ini dilakukan pada tipe halaman index (homepage, label, search). Namun, jika pendefinisian seperti ini adalah untuk tipe halaman posting, ini mungkin bisa dikatakan merupakan sebuah masalah penerapan SEO tag heading yang sangat tidak dianjurkan.
Pada theme yanag memiliki fitur Dinamic Tag Heading, pedefinisian tag-tag heading ini dilakukan secara dinamis. Umumnya, judul blog hanya dilabeli dengan tag H1 pada halaman index, pada halaman posting, tag H1 ini digunakan pada judul post. Penerapan tag heading seperti ini merupakan teknik SEO theme yang sangat dianjurkan. Hal ini juga sangat sesuai dengan prioritas elemen untuk masing-masing tipe halaman pada blog.
3. Fast Loading (Loading cepat)
Beberapa waktu yang silam, Google telah mengumumkan bahwa kecepatan load halaman akan mempengaruhi ranking halaman pada mesin pencari. Meskipun hal ini masih banyak diperdebatkan oleh para pelaku SEO, memiliki halaman yang ringan tentu lebih baik jika dibandingkan dengan halaman dengan loading yang berat (lama).Bukankah halaman yang mengandung sedikit konten akan dimuat lebih cepat dibandingkan halaman dengan banyak konten ?
Ya, benar sekali.
Kalau begitu, bukankah postingan yang pendek dan tanpa media (gambar, video, dll) lebih baik daripada postingan yang panjang dan mengandung banyak media ?
Good question ^_^. Kita tahu bahwa semakin besar konten yang terdapat pada suatu halaman, maka semakin lama pula loading yang dibutuhkan. Disini, apa yang dimaksud dengan Fast Loading bukanlah untuk menyatakan waktu yang dibutuhkan untuk meload halaman melainkan seberapa optimal sebuah halaman dapat memproses data dan menampilkannya pada perangkat client. Hal ini lebih mengarah pada proses perenderan berbagai asset (script, font, css, optimalisasi ukuran gambar, dll) yang terdapat pada halaman.
Anda bisa melakukan pengecekan terhadap loading halaman melalui Google page speed insight dan GTmetrix.
4. Auto-resize images (Resize ukuran gambar otomatis)
Mengacu pada poin sebelumnya (fast loading), pastikan theme yang anda gunakan telah memiliki fitur Auto-Resize Images / Thumbnails. Hal ini sangat penting untuk memastikan loading blog anda tetap optimal. Auto-Resize image sendiri merupakan fitur yang akan melakukan resize pada gambar sesuai dengan lebar dan tinggi visible-area gambar itu sendiri. Fitur ini biasanya digunakan untuk menentukan ukuran gambar secara dinamis pada beberapa widget / bagian blog. Seperti misalnya mengatur ukuran thumbnail post, related post, popular post, dan lain sebagainya.5. Responsive (Mobile-Friendly)
Sebagian besar theme blogger yang banyak tersedia di internet telah dirancang untuk mampu menyesuaikan ukuran layar browser. Hal ini penting mengingat pengguna smartphone sebagai media untuk mengakses internet kian meningkat. Dengan desain yang responsive, ini akan menjamin blog anda untuk tampil sebaik mungkin pada ukuran layar perangkat yang berbeda. Untuk fitur ini, anda bisa melakukan pengecekan melalui Google Mobile-Friendly Test atau Am I Responsive.Akhir bahasan:
Untuk sekarang, 5 faktor diatas sudah cukup untuk anda gunakan sebagai acuan dalam memilih theme blog yang SEO Friendly. Perlu juga diketahu bahwa tidak ada theme yang benar-benar SEO Friendly, semua tergantung pada konten yang anda terbitkan. Namun, dengan 5 rekomendasi fitur seperti yang telah disebutkan diatas, ini akan sangat membantu optimasi SEO yang diterapkan dari sisi dalam halaman (SEO on-page) blog anda.
0 Response to "5 Tips Memilih Theme / Tema Blog Yang SEO Friendly"
Posting Komentar